21 September 2018
Mengenal Ilmu Asbabun Nuzul Alquran
Para ulama Jumhur menjelaskan perihal Asbabun-Nuzul ini. Dalam ilmu Alquran salah satunya adalah ilmu Asbabun Nuzul. Merupakan ilmu yang membahas sebab-sebab mengapa ayat Alquran diturunkan.
Para ulama memiliki pandangan yang beragam tentang ilmu ini. Ada ulama yang berpendapat bahwa dalam Alquran ada sejumlah ayat yang memang diturunkan karena suatu sebab permasalahan.
Misalnya, sahabat bertanya tentang suatu permasalahan kepada Nabi lalu turunlah ayat, dan juga ada yang isinya teguran dan sindiran pada orang-orang kafir.
Meskipun demikian para ulama sepakat bahwa tidak semua ayat Alquran ada Asbab an-Nuzul-nya.
Sebagian ulama berpandangan bahwa sebetulnya dalam Alquran tidak itu ilmu Asbab an-Nuzul.
Mereka berargumen bahwa Alquran sudah ada sejak dulu tersimpan di lauhul mahfuzh dan diturunkan dengan berangsur-angsur pada Nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril.
Menurut mereka, ayat-ayat Alquran itu diturunkan tidak berdasarkan sebab musabab, tapi memang telah tertulis sebelumnya di langit.
Banyak sekali ulama yang menjelaskan persoalan Asbab an-Nuzul ini. Di antaranya;
- Dr Subhi As-Salih kitabnya Mabahits fi Ulum Al-Qur'an,
- Jalaluddin as-Suyuthi kitabnya Lubab an-Nuqul fi Asbab an-Nuzul dan Al-Itqan fi 'Ulum Al-Qur'an,
- Manna' al Qattan kitabnya Al-Itqan fi 'Ulum Al-Qur'an
- Syekh Mahmud Syalthut, Ibnu Hajar, dan Al-Wahidie.
Tidak bisa dilacak dengan pasti, kapan munculnya ilmu Asbab an-Nuzul ini. Perkiraannya istilah ini muncul di akhir abad ke 4 dan 5 Hijriyah. Seiring dengan munculnya pembahasan tafsir Alquran.
Orang pertama yang diperkirakan menghimpun dan membuat sistem keterangan dan data perihal Alquran dan lainnya adalah Ali bin Ahmad al-Wahidie (472 H/1035 M).
Kitabnya yang terkenal dalam bidang ini adalah Asbab an-Nuzul. Tokoh lainnya adalah Jalaluddin as-Suyuthi (911/1050), Ibrahim al-Ja'fari (732/1331), dan Ibn Hajar al-Asqalani (852/1448).
Salah satu argumen mengapa banyak ulama berpandangan bahwa sebagian ayat Alquran yang diturunkan karena ada penyebab tertentu yaitu;
Ketika Rasul SAW dakwah secara sembunyi-sembunyi, lalu Umar bin Khattab memberi usulan pada Rasul SAW untuk dakwah secara terbuka. Lalu Allah menurunkan surah Al-Muddatstsir (berselimut).
“Hai orang-orang yang berselimut. Bangunlah, dan berilah peringatan. Dan tuhanmu Agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah.” (QS [74]: 1-5).
Para ulama berbeda pendapat mengenai makna atau istilah yang dipakai. Definisi Asbab an-Nuzul menurut Subhi As-Salih.
“Sesuatu yang dengan sebabnyalah turun suatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung sebab itu, atau memberi jawaban tentang sebab tersebut, atau menerangkan hukumnya pada masa terjadinya peristiwa itu.”
Al-Wahidie mengingatkan pada semua orang untuk berhati-hati dalam menjelaskan masalah Asbab an-Nuzul atau riwayat mengapa turun ayat tersebut.
“Tidak halal berpendapat mengenai Asbab an-Nuzul kitab kecuali dengan berdasarkan pada riwayat atau mendengar langsung dari orang-orang yang menyaksikan turunnya, mengetahui sebab-sebabnya, dan membahasnya tentang pengertiannya serta bersungguh-sungguh dalam mencarinya.”
Al-Wahidie berselisih faham dengan para ulama di zamannya atas kecerobohannya perihal Asbab an-Nuzul ini. Bahkan, ia menuduh banyak dari mereka yang berdusta dan mengingatkan akan ancaman Allah.
“Sekarang setiap orang suka mengada-ada dan berbuat dusta; ia menempatkan kedudukannya dalam kebodohan tanpa memikirkan ancaman berat bagi orang yang tidak mengetahui sebab turunnya ayat,” tegas al-Wahidie dalam Mabahits fi 'Ulum Al-Qur'an karya Subhi As-Salih.
|