Sejarah Berdirinya Penerbitan Quran Jabal Dan Fase Perjuangannya; Penerbit Jabal adalah salah satu penerbit alquran terbesar di indonesia yang beralamatkan di jalan Cipadung No.47 Kota Bandung.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin membagikan cerita tentang sejarah Jabal yang dirangkum langsung dari founder sekaligus owner Penerbit Jabal yakni Pak Hendra Setiawan, MM.
Asal Muasal Pemilihan Nama Jabal
Pada awalnya, Pak Hendra Setiawan memiliki dua pilihan nama ketika kelak beliau memiliki usaha, yaitu nuqtoh dan Jabal. Pilihan pertama, kata nuqtoh didapat dari ustadz saat beliau tinggal di masjid dan pesantren. Bahkan, kata nuqtoh selalu terngiang dan membuat beliau berhayal jika suata saat nanti memiliki usaha akan diberi nama nuqtoh atau jabal.
Sedangkan pilihan kedua, Jabal artinya gunung bukit tinggi besar. Dan dengan berbagai macam pertimbangan akhirnya dipilihlah kata Jabal. Pada saat waktu kuliah, Pak Hendra Setiawan akan memberikan nama Jabal pada apapun usahanya nanti.
Selain tinggal di masjid, Pak Hendra Setiawan pun sering tidur di perpustakaan. Sehingga, selain ingin memiliki usaha apapun dengan menggunakan nama jabal, beliau juga berimpian ingin memiliki toko buku.
Kemudian setelah lulus kuliah, beliau mencari informasi tentang cara membuka toko buku dan ternyata sangat sulit serta memerlukan modal yang besar. Akan tetapi bisa dimulai dengan menerbitkan, karena menjadi penerbit modalnya lebih kecil dan bisa tanpa modal sama sekali. Oleh karena itu, beliau belajar menjadi santri Karya di Daarut Tauhiid sekitar kurang lebih empat bulan di bagian penerbitan dan distribusi buku.
Mulai Mencoba Menerbitkan Buku Pertama
Kemudian setelah merasa cukup, Pak Hendra Setiawan mencoba membuka penerbitan. Nah, buku pertama yang terbit itu pada 1 april 2004 judulnya “kebiasaan”. Buku tersebut ditulis, layout, desain dan dikerjakan sendiri oleh beliau. Tentunya, buku tersebut sangat-sangat sederhana dengan jumlah 664 halaman serta memiliki ukuran 12 x 17.
Tidak hanya itu, Pak Hendra Setiawan menerbitkan buku kedua dengan judul “agar selalu ditolong Allah”. Buku tersebut ditulis setelah beliau membaca buku la tahzan aidh al qarni, ditambah pengalaman pribadi serta pengalaman tinggal di masjid.
Kemudian buku ketiganya berjudul “mempercepat datangnya rezeki”. Ketiga buku tersebut dikerjakan serba sendiri, mulai dari tulis, layout hingga desain semua dilakukan sendiri oleh beliau.
Setelah itu, Pak Hendra Setiawan mencari percetakan yang mau dibayar belakangan. Akan tetapi, mencari dan menemukan percetakan yang mau dibayar belakangan itu sangat sulit. Sebab pada saat itu beliau orang baru, sehingga tidak ada yang mau.
Singkat cerita, Pak Hendra Setiawan memiliki teman yang hanya baru bertemu satu atau dua kali. Pada saat itu, tiba-tiba beliau dihubungi untuk dikenalkan ke sebuah percetakan di daerah kopo.
Bersyukurnya atas garansi nama baiknya teman beliau tersebut, Pak Hendra Setiawan diperbolehkan mencetak bukunya di percetakan di kopo hingga kurang lebih sekitar 2 tahun.
Pada saat itu beliau berusia 24/ 25 tahun, semuanya benar-benar tanpa modal dan hanya bermodalkan semangat yang tinggi dari beliau. Alhamdulillah 3 buku terbitan beliau laku, sampai akhirnya melanjutkan untuk menerbitkan buku keempat, kelima dan seterusnya.
Perlu kita ketahui bersama, bahwa satu judul buku masing-masing sudah tercetak lebih dari 200.000 buku sampai sekarang. Alhamdulillah.
Fase Perjuangan Berdirinya Jabal
Tentu saja tahun 2004 itu benar benar fase perjuangan, banyak yang meremehkan. Bahkan ketika beliau menawarkan buku, terdapat beberapa pemilik toko tidak menunjukan rasa simpatik baik dari ucapan ataupun perbuatannya. Yang paling buruk, buku beliau pernah dilempar karena dianggap bukunya tidak dikenal dan tidak akan laku.
Namun ceritanya lain pada tahun 2005, ketika Pak Hendra Setiawan telah menikah. Pada saat itu, seminggu setelah beliau menikah itu. Pak Hendra Setiawan mengajak istrinya jalan-jalan ke salah satu toko buku di kota Bandung tepatnya di daerah cicadas.
Sesampainya di sana, istri Pak Hendra Setiawan berbincang dengan istri pemilik toko buku di cicadas tersebut. Sedangkan Pak Hendra sendiri menawarkan bukunya langsung kepada pemilik toko. Namun hal buruk terjadi, lagi-lagi buku beliau dilempar keluar sampai ke jalan oleh pemilik toko tersebut dengan menghina.
Melihat kejadian tersebut, ekspresi wajah dari istri Pak Hendra kaget, ketakutan, kecewa dan lain sebagainya. Berbanding terbalik dengan istri pemilik toko tersebut yang biasa saja dan hanya diam.
Pak Hendra Setiawan keluar toko untuk mengambil buku tersebut dan masuk kembali ke dalam toko sambil menegur pemilik toko buku tersebut.
“Pak Walaupun Bapak belum pernah ketemu saya, belum pernah ngelihat buku saya, bukan berarti buku ini tidak laku pak. Kalau bapak nggak nerima ya baik-baik aja, toh Bapak dulu pedagang emperan di kaki lima di dekat Unpad, dengan takdir Allah bapak punya toko buku. Sebentar lagi bisa saja Allah membalikan lagi, jadi jangan sombong.” ucap Pak Hendra Setiawan kepada pemilik toko tersebut.
Setelah itu, beliau langsung mengajak istrinya pulang dengan rasa kesal. Bahkan sampai saat ini, rasa kesal kejadian 17 tahun yang lalu itu masih terasa sampai sekarang. Padahal sebelumnya, beliau pernah menyaksikan bukunya dilempar tapi biasa-biasa saja karena sendiri dan belum nikah. Akan tetapi, beliau marah dan kecewa berat ketika setelah menikah dan kebetulan pada saat itu sedang bersama istri, buku yang beliau terbitkan ditolak dengan tidak baik dan dilempar.
Teman-teman insyaAllah, penulis akan lanjutkan sejarah penerbit jabal di artikel selanjutnya. Pada kesempatan kali ini, hanya pembukaan saja, pengenalan tentang sejarah Jabal. Namun, insyaAllah selanjutnya akan diceritakan kembali sejarah jabal lebih detail lagi yang akan dibagikan melalui artikel. Terima kasih
Tertarik untuk memesanan alquran custom di Penerbit Jabal? Silahkan buka website kami www.penerbitalquran.com. Selanjutnya, sampaikan kebutuhan pesanan Anda kepada admin kami.
Kontak Penerbit Jabal
HP/WA: 085315129995/ 087777500661
Telp/Fax: 022-7809282
Email: penerbit_jabal@yahoo.com
Alamat: Jalan Desa Cipadung No 47 Cibiru Kota Bandung Jawa Barat, Indonesia
Baca Artikel Lainnya :